Nama : SITI LESTARI
NIM : 4121141026
Kelas : Biologi Dik C 2012
M. Kuliah : Taksonomi Tumbuhan tingkat Tinggi
Hari, Tanggal :
Selasa, 12 November 2013
Istilah-Istilah
dalam Taksonomi Tumbuhan
No.
|
Istilah
|
Arti
|
1.
|
Acyclic
|
Bunga primitive
|
2.
|
Basionim
|
Dasar
yang dijadikan pangkal tolak pemberian nama kepada suatu takson tertentu
|
3.
|
Canvanulatus
|
Bentuk bunga yang menyerupai terompet
|
4.
|
Conifer
|
Bentuk
strobilus yang menyerupai kerucut (konus)
|
5.
|
Diadelphus
|
Serbuk sari
dengan susunan (9+1), Sembilan melekat dan satu terpisah
|
6.
|
Diandria
|
Golongan
tumbuhan dengan dua benang sari
|
7.
|
Endangered (Genting)
|
Jenis yang
terancam kepunahan dan tidak akan dapat dipertahankan lagi tanpa perlindungan
yang ketat
|
8.
|
Endemik
|
Tumbuhan
yang memiliki persebaran yang sempit
|
9.
|
Etnobotani
|
Ilmu yang
mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku-suku bangsa
yang masih primitif atau terbelakang
|
10.
|
Extink (punah)
|
Sebutan
pada tumbuhan yang diketahui atau dianggap telah punah atau hilang sama
sekali dari permukaan bumi
|
11.
|
Gene flow
|
Perpindahan
gen dari satu tumbuhan ke tumbuhan lain dalam peristiwa penyerbukan
|
12.
|
Gene pool
|
Istilah
dalam konsep plasma nutfah dimana sejumlah varian-varian dalam satu atau
beberapa jenis tumbuhan mengelompokkan dalam satu kelompok untuk dapat saling
mempertukarkan karakter-karakter yang dimilikinya untuk membentuk kombinasi
baru dalam peristiwa perkawinan atau penyerbukan
|
13.
|
Habitus
|
Istilah
biologi yang berarti tindakan naluriah (instinktif) hewan atau kecenderungan
alamiah bentuk suatu tumbuhan.
|
14.
|
Hemiparasit
|
Beberapa
tumbuhan bersifat parasit hanya dalam sebagian tahap perkembangannya.
|
15.
|
Hemicyclic
|
Bunga setengah
primitive
|
16.
|
Homonim
|
Suatu
nama yang digunakan untuk dua takson yang berbeda
|
17.
|
Imbricata
|
Sambungan
mahkota bunga
|
18.
|
Indeterminate
( Terkikis)
|
Jenis
tumbuhan yang jelas mengalami erosi atau pelangkaan tetapi informasi keadaan
sebenarnya belum mencukupi.
|
19.
|
Klasifikasi alam
|
Klasifikasi
yang didasarkan pada hubungan kekerabatan yang ditujukan oleh banyak
persamaan-persamaan bentuk yang terlihat
|
20.
|
Klasifikasi buatan
|
Klasifikasi
yang didasarkan pada satu atau dua ciri morfologi yang mudah dilihat, yang
tujuan utamanya hanyalah untuk mempermudah pengenalan tumbuhan
|
21.
|
Klasifikasi empiric
|
Klasifikasi
yang tidak didasarkan pada sifat-sifat yang dimiliki oleh tumbuhan yang dikla
sifikasikan
|
22.
|
Klasifikasi filogenetik
|
Klasifikasi
yang didasarkan pada filogeni dengan mengikut sertakan teori evolusi
|
23.
|
Klasifikasi praktis
|
Suatu sistem
klasifikasi yang menggolongkan tumbuhan berdasarkan sifat-sifatnya yang
berguna bagi manusia sehari-hari
|
24.
|
Konservasi secara ek-situ
|
Upaya
konservasi yang dilakukan dengan cara memindahkannya dari habitat aslinya ke suatu
tempat yang dilindungi
|
25.
|
Kosmopolit
|
Tumbuhan yang
memiliki persebaran yang sangat luas
|
26.
|
Liana
|
Tumbuhan
yang merambat, memanjat, atau menggantung
|
27.
|
Monadria
|
Golongan
tumbuhan dengan satu benang sari
|
28.
|
Monoadelphus
|
Serbuk
sari melekat pada tangkai putik (stylus)
|
29.
|
Nomina ambigua (Nama yang meragukan)
|
Nama yang oleh
penciptanya tidak secara ekplisit dinyatakan sebagai nama suatu takson
tertentu
|
30.
|
Nomina Conservanda (Nama yang dilestarikan)
|
Nama
yang dipertahankan untuk terus dipakai , walaupun nama itu tidak sesuai
dengan ketentuan–ketentuan yang berlaku.
|
31.
|
Nomina nuda (nam telanjang)
|
Nama yang
diberikan tanpa disertai candra atau diagnosis dalam latin yang sesuai dengan
ketentuan
|
32.
|
Parasit
fakultatif
|
Tumbuhan
parasit yang menggantungkan sebagian sumber energi pada tumbuhan inang
|
33.
|
Parasit
obligat
|
Tumbuhan yang
sepenuhnya menggantungkan sumber energi pada tumbuhan inang
|
34.
|
Perdu
|
Nama
sekelompok pohon yang memiliki ketinggian dibawah 6 m (20 kaki).
|
35.
|
Periode sistem habitus
|
Periode yang
system klasifikasinya didasarkan pada habitus
|
36.
|
Periode sistem numeric
|
Periode
sistem buatan yang klasifikasinya berdasarkan pada jumlah alat-alat kelamin
tumbuhan
|
37.
|
Rare (Jarang)
|
Jenis tumbuhan
yang populasinya besar tetapi tersebar secara lokal atau daerah persebarannya
luas tetapi tidak sering dijumpai.
|
38.
|
Semak
|
Pohon
dengan tinggi lebih pendek, biasanya dibawah 6 m (20 kaki).
|
39.
|
Sistem seksual
|
Sistem
kualifikasi yang didasrkan pada jumlah dan susunan alat kelamin
|
40.
|
Steviosit
|
Suatu
senyawa yang rasanya sangat manis (300-500 kali sukrosa)
|
41.
|
Strobilus
|
Sebutan untuk
alat kelamin pada suku Pinnaceae
|
42.
|
Squama
|
Sisik
|
43.
|
Takson
|
Satu kriteria
atau jenjang yang digunakan dalam menempatkan satu jenis atau kelompok
tumbuhan
|
44.
|
Tautonim
|
Nama
yang terdiri atas dua kata yang persis sama atau dua kata yang hampir sama
|
45.
|
Terna
|
|
46.
|
Tumbuhan
epifit
|
Tumbuhan
yang menumpang pada tumbuhan lain sebagai tempat hidupnya
|
47.
|
Tumbuhan
parasit
|
|
48.
|
Tri
Coccae
|
Nama lain untuk biji yang beruang
tiga
|
49.
|
Valvata
|
Sambungan
kelopak bunga
|
50.
|
Vulnarable (Rawan)
|
Jenis
tumbuhan yang tidak segera terancam punah tetapi terdapat dalam jumlah ynag
sedikit dan pengurasannya terus berjalan pesat sehingga perlu segera
dilindungi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar