Entri Populer

Senin, 29 September 2014

Teori-Teori Sel



Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori-Teori dan Struktur Sel”. Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan serta arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dengan kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Dra.Erlintan Sinaga M.Kes mata kuliah Biokimia yang telah membimbing penulis dalam menulis makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dalam penulisan materi  maupun isi yang disajikan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata “tiada gading yang ‘tak retak” demikian penulis meminta maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.                                 
                                                                                   
                                                                                    Medan ,   September 2013
                                                                                               

                                                                                              Penyusun












Daftar Isi
Kata Pengantar                                                                                                                     i
Daftar Isi                                                                                                                                ii
Daftar Gambar                                                                                                                     iii
Daftar Tabel                                                                                                                          iv
BAB I PENDAHULUAN                                                                                                    1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Penelitian Sel                                                                                            2
2.2 Struktur Sel                                                                                                           3
     2.2.1 Struktur Sel Hewan                                                                                      3
     2.2.2 Struktur Sel Tumbuhan                                                                                 7
2.3 Perbedaan Sel Hewan Dengan Sel Tumbuhan                                                     8
BAB III PENUTUP                                                                                                              10
Daftar Pustaka                                                                                                                      11
Lampiran                                                                                                                               12














Daftar Gambar
Gambar 2.1 Antony Van Leeuwenhoek                                                                               2
Gambar 2.2 Struktur Sel Hewan                                                                                           3
Gambar 2.3 Mitokondria                                                                                                       5
Gambar 2.4 Retikulum Endoplasma                                                                                     5
Gambar 2.5 Struktur Sel Tumbuhan                                                                                     7























Daftar Tabel
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Sel Tumbuhan Dengan Sel Hewan                                        8




 BAB I
PENDAHULUAN
            Proses terbentuknya makhluk hidup berbeda-beda. Ada makhluk hidup yang terbentuk dari hasil pembuahan antara sel telur dengan sel sperma, ada juga makhluk hidup yang terbentuk dari organ induknya, seperti batang, akar, dan daun. Akan tetapi, terlepas dari proses pembentukannya yang berbeda-beda ternyata makhluk hidup mempunyai persamaan, yaitu setiap makhluk hidup tersusun ts satuan unit terkecil yang disebut sel.
            Berdasarkan jumlah sel penyusun tubuhnya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Makhluk hidup bersel tunnggal (uniseluler)
2. makhluk hidup bersel banyak (multiseluler)
            Sel hewan dan sel tumbuhan tersusun atas protoplasma. Protoplasma tersusun atas tiga bagian utama, yaitu membrane sel, sitoplasma dan inti sel. Di dalam sitoplasma terdapat organel-organel.
            Berdasarkan ada/tidaknya membrane inti, makhluk hidup dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Makhluk hidup prokariotik, yaitu makhluk hidup yang tidak memiliki membrane inti.
2. Makhluk hidup yang memiliki membrane inti.









BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH PENELITIAN SEL
Gambar 2.1 Antony Van Leeuwenhoek
(http://Antony-Van-Leeuwenhoek.html)

            Penelitian awal tentang sel dilakukan oleh Robert Hooke (1635-1703) pada tahun 1665. Robert Hooke adalah ilmuan asal Inggris yang menemukan ruanagn kosong bersekat pada jaringan gabus yang disebut sel.
            Pada tahun 1674, Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) menemukan sel bakteri, sel protozoa, sel darah merah, dan sel spermatozoa dari jaringan hewan.
            Sebenarnya sejarah penelitian sel telah dilakukan jauh sebelum Robert Hooke mengenal istilah sel. Salah seorang pelopornya adalah  Aristoteles (322SM). Dalam teori epigenesisnya, ia menyatakan bahwa perkembangan hewan selalu berasal dari struktur yang sederhana menuju bentuk yang lebih kompleks.
            Para peneliti sel lainnya adalah sebagai berikut :
1.Mirabel (1808), menyatakan bahwa tumbuhan terdiri atas jaringan yang tersusun oleh sel.
2.Robert Brown (1824), menemukan inti sel dan menyatakan bahwa inti sel merupakan bagian yang penting dari suatu sel
3.R.J.H. Dutrochet (1824), menyatakan bahwa hewan dan tumbuhan terdiri dari sel-sel, dan sel-sel tersebut bersatu dengan kekuatan adhesi.
4.Lamarck (1829), menyatakan bahwa pada makhluk hidup sel mempunyai fungsi yang sangat penting.
5.Hertwig (1829), menyatakan bahwa sel merupakan kumpulan substansi hidup (protoplasma) yang didalamnya mengandung inti dan diluarnya dibatasi oleh dinding sel.
6. Hugo von Mohl (1831), menjelaskan tentang proses pembelahan sel.
7. Matthias Schleiden (1804-1881) dan Theodor Schwann (1810-1882) kedua ilmuan asal Jerman mengemukakan konsep bahwa semua makhluk hidup terdiri dari sel. Matthias Schleiden (1838) menemukan anak inti, sedangkan Theodor Schwann (1839), mengemukakan teori sel untuk hewan yaitu “sel merupakan kesatuan structural yang terkecil”.
8.Rudolf Virchow (1855), menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel.
9.August Weismann(1886), menyatakan bahwa sel yang ada sekarang dapat menunjukkan asal mula sebelumnya.
            Penelitian sel semakin berkembang semenjak abad ke-19. Oleh karena itu para ahlimengemukakan beberapa teori sel. Teori-teori sel yang dikemukakan oleh para ahli tersebut umumnya berkaitan dengan fungsi sel, yaitu :
-          Sel sebagai kesatuan structural
-          Sel sebagai kesatuan fungsional
-          Sel sebagai kesatuan reproduksi
-          Sel sebagai kesatuan pertumbuhan
-          Sel sebagai kesatuan penurunan sifat (hereditas)
Sumber : Soemarwoto, I. 1982
2.2 STRUKTUR SEL
            Ukuran sel sangat bervariasi. Sel terkecil adalah sel bakteri mikroplasma yang diameternya sekitar 0,1 mikron. Sel manusia memiliki diameter sekitar 20 mikron.
            Walaupun ukuran sel sangat bervariasi untuk setiap jenis sel yang berbeda, namun terdapat batasan tertentu untuk ukuran yang terkecil maupun ukuran yang terbesar. Batas ukuran sebuah selharus masih dapat memberikan ruangan untuk memiliki membrane sel sebagai batasnya, mengandung bahan genetic untuk kode yang digunakan dalam sintesis protein dan mengandung perangkat biosintesis untuk tempat berlangsungnya sintesis sebagai bahan.
2.2.1 STRUKTUR SEL HEWAN 
            Sel hewan tersusun atas protoplasm. Protoplasma merupakan bahan hidup di dalam sel berupa cairan koloid campuran majemuk protein, lemak dan bahan organic lainnya. Protoplasma merupakan substansi dasar kehidupan dalam sel.
            Protoplasma sel hewan tersusun atas tiga bagian utama, yaitu :
- membrane sel
- inti sel
- sitoplasma
Gambar 2.2 Struktur Sel Hewan
(http://animal-cell-diagram-not-labeled-i3.html)
a. Membran sel
            Membran sel atau membrane plasma merupakan bagian sangat penting dari sel. Tanpa membrane sel, sebuah sel tidak mungkin melangsungkan kehidupannya.
             Membran sel berfungsi sebagai pelindung sel, pengatur  transportasi molekul dan reseptor atau penerima rangsangan dari luar sel. Membrane sel juga berfungsi untuk memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dengan lingkungannya. Membrane sel mempunyai kemampuan memilih bahan-bahan yang melintasinya dengan tetap memelihara perbedaan kadar ion di luar dan didalam sel.
            Membran sel pada hewan maupun tumbuhan, umumnya terdiri atas tiga lapis yang berstruktur protein-lemak-protein. Ketiga lapisan iini secara bersama-sama disebut lipoprotein.
b. Inti sel
            Inti sel berisi butir-butir kromatin yang dihubungkan oleh benang kromatin yang sangat halus membentuk gulungan benang kromatin yang mengandung bahan genetik, yaitu untaian molekul DNA.
            Didalam inti terdapat struktur bulat yang lebih padat dan tidak dibatasi oleh membrane. Struktur ini disebut anak inti (nucleolus). Nukleolus dibutuhkan untuk membentuk molekul RNA.
            Inti sel berfungsi untuk mengatur (mengontrol) seluruh aktivitas sel dan pewarisan factor keturunan. Sedangkan anak inti berfungsi untuk mensintesis berbagai macam molekul RNA, khususnya pembentukan RNA (RNA ribosom).

c. Sitoplasma
            Sitoplasma merupakan bagian sel yang hidup yang terdapat diluar inti sel. Sebagian besar aktivitas sel, seperti metabolism, gerakan dan biosintesis berlangsung didalam sitoplasma. Oleh karena itu didalam sitoplasma terdapat berbagai perlengkapan sel yang disebut organel. Didalam sitoplasma terdapat juga pigmen dan cadangan makanan berupa pati, lemak, tepung dan glikogen.
            Organel-organel yang terdapat didalam sitiplasma adalah sebagai berikut :
1. Mitokondria
            Mitokondria berasal dari kata mitos dan chondrion. Mitos artinya benang dan chondrion artinya butir. Mitokondria tampak seperti benang-benang halus atau butir-butir yang tersebar dalam sitoplasma.  Jumlah mitokondria dalam satu sel dapat mencapai 800 buah. Mitokondria dapat memiliki ketebalan sekitar 0,35-0,74 mikron.
Gambar 2.3 Mitokondria
(http://gened.emc.maricopa.html)
            Mitokondria berfungsi sebagai pusat respirasi sel dan penghasil energy terbesar di dalam sel, sehingga merupakan sumber energy untuk sel. Oleh karena itu, pada sel-sel yang membutuhkan banyak energi akan ditemukan banyak sekali mitokondria, seperti pada sel otot, sel kelenjar dan sebagainya.
            Didalam matriks mitokondria terdapat DNA mitokondria. Gen-gen pada inti sel akan memberikan informasi untuk memproduksi enzim-enzim tertentu di sitoplasma, kemudian enzim-enzim tersebut masuk kedalam mitokondria, menyebabkan DNA mitokondria dapat berkembang biak dan membentuk protein sendiri.
2. Retikulum Endoplasma (RE).Retikulum endoplasma merupakan saluran yang berkelok-kelok sebagai penghubung antara membran sel dengan membran inti. Retikulum endoplasma dibagi menjadi dua berdasarkan ada tidaknya ribosom yang menempel, yaitu :
a. Retikulum Endoplasma kasar, yaitu reticulum endoplasma yang mengandung atau menempel ribosom dengan jarak tertentu. Fungsinya untuk menampung protein yang dibuat oleh ribosom.
b. Retikulum Endoplasma halus, ysitu reticulum endoplasma yang tidak mengandung ribosom. Fungsinya untuk mensintesis molekul-molekul lemak, fosfolipid, dan stenoid.
            Retikulum Endoplasma mempunyai fungsi umum yaitu menyusun dan menyalurkan zat-zat kedalam sel. Setiap sel selalu mensintesis protein sehingga setiap sel selalu mengandung retikulum endoplasma.
Gambar 2.4 Retikulum Endoplasma
(http://gened.emc.maricopa.html)
3. Ribosom
            Ribosom berbentuk sebagai butiran-butiran dengan diameter 23 nm yang terdapat bebas didalam sitoplasma atau menempel pada reticulum endoplasma.  Secara struktur, ribosom terdiri dari dua subunit, yaitu subunit kecil 40-S dan subunit besar 60-S.
            Ribosom berfungsi sebagi tempat sintesis protein dalam sel. Dalam ribosom terdapat paling sedikit 3 jenis RNA, yaitu mRNA, rRNA dan tRNA.
4. Kompleks Golgi
            Kompleks golgi sering juga disebut gplgi saja. Kompleks golgi merupakan organel polimorfik, tersusun atas membran berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh gelembung kecil, atau bentukan seperti mangkok. Kompleks golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein dan lendir, sehingga disebut juga organel sekresi.
5. Lisosom
            Lisosom merupakan organel berbentuk oval, atau bundar yang dibatasi oleh membrane tunggaldan berisi sejumlah enzim pencernaan. Lisosom berfungsi juga untuk mencernakan organel-orgnel sel yang telah rusak atau sudah tua.
6. Peroksisom
            Peroksisom merupakan suatu organel yang mirip dengan lisosom tetapi biasanya berukuran lebih kecil, mengandung banyak enzim yang berhubungan dengan metabolism H2O2.
7. Sentriol
            Sentriol hanya ditemukan pada sel hewan. Didalam sel terdapat dua sentriol yang terdapat didalam sentrosom. Satu sentriol terdiri dari satu batang yang tersusun dari 9 mikrotubul. Sentriol berfungsi pada saat terjadinya pembelahan sel, yaitu pada pergerakan kromosom atau kromatid.
2.2.2 STRUKTUR SEL TUMBUHAN
            Sel tumbuhan mempunyai struktur membran sel, inti sel, dan organel-organel sel yang tidak jauh berbeda dengan sel hewan, hanya saja pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastida, dan vakuola.
1. Dinding Sel
            Sel tumbuhan di samping mempunyai dinding sel. Dinding sel pada umumnya tersusun dari molekul selulosa. Bersifat permeabel.
            Dinding sel mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk memberi bentuk sel, melindungi bagian dalam sel, an membantu pergerakan air dari luar kedalam sel.
2.Plastida
            Plastid merupakan organel pada sel tumbuhan yang berbentuk bulat, oval, atau cakram. Plastida dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Leukoplas, yaitu plastida yang tidak mengandung pigmen, berfungsi sebagai tempat penyimpanan.
b. Kromoplas, yaitu plastid yang mengandung pigmen selain pigmen fotosintesis, seperti xantofil dan kroten. Kromoplas banyak terdapat pada bagian tumbuhan, yaitu bunga, buah dan batang.
c. Kloroplas, yaitu plastida yang mengandung pigmen fotosintesis (klorofil). Didalam kloroplas inilah proses fotosintesis berlangsung. Klorofil banyak terkandung pad daun dan tangkai tumbuhan muda maupun dewasa.
Gambar 2.5 Struktur Sel Tumbuhan
(http://gened.emc.maricopa.html)
3. Vakuola                                                                   
            Vakuola sering disebut juga rongga sel. Organel ini hanya dapat dijumpai pada sel-sel yang telah tua. Semakin tua umur sel tumbuhan, maka semakin besar vakuolanya. Didalam vakuola terdapat cairan sel yang mengandung gas, garam, minyak, gula, asam organic, dan mungkin juga antosianin. Vakuola bersama-sama dengan dinding sel berperan untuk mengatur tekanan turgor.
Sumber : Winatasasmita, D. 2005
2.3 PERBEDAAN SEL HEWAN DENGAN SEL TUMBUHAN
            Sel hewan dan sel tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan bentuk luar (morfologi), fisiologi dan reproduksinya.
1. Berdasarkan Morfologinya
            Perbedaan antara keduanya tergantung pada lapisan luarnya. Lapisan terluar dari sel hewan adalah membrane sel, oleh karena itu bentuk selnya dapat berubah-ubah tergantung pada tekanan permukaannya. Sedangkan lapisan terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Umumnya dinding selnya keras, oleh karena itu bentuk selnya tetap.
            Dinding selnya mengandung selulosa. Selain itu didalam sitoplasma sel tumbuhan mengandung plastid khusunya kloroplas yang berguna dalam proses fotosintesis.
2. Berdasarkan Fisiologinya
            Perbedaan fisiologis antara sel hewan dengan sel tumbuhan adalah kemampuan masing-masing sel dalam mencerna zat. Sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk menyusun senyawa-senyawa anorganik sederhana menjadi karbohidrat, lemak dan protein.      Sebaliknya,sel hewan hanya mencerna senyawa-senyawa organik yang bersal dari tumbuhan atau hewan lainnya.
3. Berdasarkan Reproduksinya
            Sel hewan dan sel tumbuhan, keduanya memiliki kemampuan untuk bereproduksi. Akan tetapi pada tahap tertentu saat terjadi pembelahan antara sel hewan dan sel tumbuhan terdapat sedikit perbedaan. Misalnya, didalam sel tumbuhan yang sedang berbunga tidak ditemukan sentrosom.
Sumber : Nurhayati, N. 2008
Tabel 2.1 Perbandingan Sel Tumbuhan Dengan Sel Hewan
No.
Bagian Sel
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
1
Dinding sel
Ada
Tidak ada
2
Membrane plasma
Ada
Ada
3
Organel sel
a. nukleus
b. reticulum endoplasma
c. ribosom
d. badan mikro
    peroksisom
    glioksisom
e. kompleks golgi
f. mitokondria
g. lisosom
h. sentriol
i. plastid

Ada
Ada
Ada

Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada

Ada
Ada
Ada

Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
4
Vakuola
ada
Kecil/tidak ada
Struktur sel tumbuhan:
-          Mempunyai dinding sel dan plastid
-          Mempunyai vakuola yang menetap dan berukuran lebih besar
Struktur sel hewan:
-          Mempunyai dua sentriol di dalam sentrosom
-          Sentriol berperan dalam pembelahan sel
Sumber : Teaching,Tim Unimed. 2011
BAB III
PENUTUP
1. Berdasarkan jumlah sel penyusun tubuhnya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Makhluk hidup bersel tunnggal (uniseluler)
2. makhluk hidup bersel banyak (multiseluler)
2. Sel hewan dan sel tumbuhan tersusun atas protoplasma. Protoplasma tersusun atas tiga bagian utama, yaitu membrane sel, sitoplasma dan inti sel. Di dalam sitoplasma terdapat organel-organel.
3. Pada tahun 1674, Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) menemukan sel bakteri, sel protozoa, sel darah merah, dan sel spermatozoa dari jaringan hewan.
4. Struktur sel tumbuhan:
-          Mempunyai dinding sel dan plastid
-          Mempunyai vakuola yang menetap dan berukuran lebih besar
5. Struktur sel hewan:
-          Mempunyai dua sentriol di dalam sentrosom
-          Sentriol berperan dalam pembelahan sel
















Daftar Pustaka

Nurhayati, N. 2008. Biologi Bilingual. Bandung: CV.YRAMA WIDYA
Soemarwoto, I. 1982. Biologi Umum. Jakarta: PT.Gramedia
Teaching,Tim. 2011. Diktat Biologi Umum I. Medan: FMIPA UNIMED
Winatasasmita, D. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga




























Lampiran

1. Jelaskan perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan berdasarkan morfologinya.!
Jawab:
Perbedaan antara keduanya tergantung pada lapisan luarnya. Lapisan terluar dari sel hewan adalah membrane sel, oleh karena itu bentuk selnya dapat berubah-ubah tergantung pada tekanan permukaannya. Sedangkan lapisan terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Umumnya dinding selnya keras, oleh karena itu bentuk selnya tetap.Dinding selnya mengandung selulosa. Selain itu didalam sitoplasma sel tumbuhan mengandung plastid khusunya kloroplas yang berguna dalam proses fotosintesis.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar