Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori-Teori dan Struktur Sel”. Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bimbingan
dan dorongan serta arahan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Maka dengan kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada ibu Dra.Erlintan
Sinaga M.Kes mata kuliah
Biokimia yang telah membimbing penulis dalam menulis makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dalam penulisan
materi maupun isi yang disajikan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata “tiada gading
yang ‘tak retak” demikian penulis meminta maaf apabila terdapat kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.
Medan
, September 2013
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar iii
Daftar Tabel iv
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Penelitian Sel 2
2.2 Struktur Sel 3
2.2.1 Struktur Sel Hewan 3
2.2.2 Struktur Sel Tumbuhan 7
2.3 Perbedaan Sel Hewan
Dengan Sel Tumbuhan 8
BAB III PENUTUP 10
Daftar Pustaka 11
Lampiran 12
Daftar Gambar
Gambar 2.1
Antony Van Leeuwenhoek 2
Gambar 2.2
Struktur Sel Hewan 3
Gambar 2.3
Mitokondria 5
Gambar 2.4
Retikulum Endoplasma 5
Gambar 2.5 Struktur Sel Tumbuhan 7
Daftar Tabel
Tabel 2.1
Tabel Perbandingan Sel Tumbuhan Dengan Sel Hewan 8
BAB I
PENDAHULUAN
Proses
terbentuknya makhluk hidup berbeda-beda. Ada makhluk hidup yang terbentuk dari
hasil pembuahan antara sel telur dengan sel sperma, ada juga makhluk hidup yang
terbentuk dari organ induknya, seperti batang, akar, dan daun. Akan tetapi,
terlepas dari proses pembentukannya yang berbeda-beda ternyata makhluk hidup
mempunyai persamaan, yaitu setiap makhluk hidup tersusun ts satuan unit
terkecil yang disebut sel.
Berdasarkan
jumlah sel penyusun tubuhnya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu :
1. Makhluk hidup bersel tunnggal
(uniseluler)
2. makhluk hidup bersel banyak
(multiseluler)
Sel
hewan dan sel tumbuhan tersusun atas protoplasma. Protoplasma tersusun atas
tiga bagian utama, yaitu membrane sel, sitoplasma dan inti sel. Di dalam
sitoplasma terdapat organel-organel.
Berdasarkan
ada/tidaknya membrane inti, makhluk hidup dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu
:
1. Makhluk hidup prokariotik, yaitu
makhluk hidup yang tidak memiliki membrane inti.
2.
Makhluk hidup yang memiliki membrane inti.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
SEJARAH PENELITIAN SEL
Pada
tahun 1674, Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) menemukan sel bakteri, sel
protozoa, sel darah merah, dan sel spermatozoa dari jaringan hewan.
Sebenarnya
sejarah penelitian sel telah dilakukan jauh sebelum Robert Hooke mengenal
istilah sel. Salah seorang pelopornya adalah
Aristoteles (322SM). Dalam teori epigenesisnya, ia menyatakan bahwa
perkembangan hewan selalu berasal dari struktur yang sederhana menuju bentuk
yang lebih kompleks.
Para
peneliti sel lainnya adalah sebagai berikut :
1.Mirabel (1808), menyatakan bahwa tumbuhan terdiri atas jaringan
yang tersusun oleh sel.
2.Robert Brown (1824), menemukan inti sel dan menyatakan bahwa inti
sel merupakan bagian yang penting dari suatu sel
3.R.J.H. Dutrochet (1824), menyatakan bahwa hewan dan tumbuhan
terdiri dari sel-sel, dan sel-sel tersebut bersatu dengan kekuatan adhesi.
4.Lamarck (1829), menyatakan bahwa pada makhluk hidup sel mempunyai fungsi yang sangat penting.
5.Hertwig (1829), menyatakan bahwa sel merupakan kumpulan substansi
hidup (protoplasma) yang didalamnya mengandung inti dan diluarnya dibatasi oleh
dinding sel.
6. Hugo von Mohl (1831), menjelaskan tentang proses pembelahan sel.
7. Matthias Schleiden (1804-1881) dan Theodor Schwann (1810-1882) kedua ilmuan asal Jerman mengemukakan
konsep bahwa semua makhluk hidup terdiri dari sel. Matthias Schleiden (1838)
menemukan anak inti, sedangkan Theodor Schwann (1839), mengemukakan teori sel
untuk hewan yaitu “sel merupakan kesatuan structural yang terkecil”.
8.Rudolf Virchow (1855), menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel.
9.August Weismann(1886), menyatakan bahwa sel yang ada sekarang dapat
menunjukkan asal mula sebelumnya.
Penelitian
sel semakin berkembang semenjak abad ke-19. Oleh karena itu para
ahlimengemukakan beberapa teori sel. Teori-teori sel yang dikemukakan oleh para
ahli tersebut umumnya berkaitan dengan fungsi sel, yaitu :
-
Sel sebagai kesatuan
structural
-
Sel sebagai kesatuan
fungsional
-
Sel sebagai kesatuan
reproduksi
-
Sel sebagai kesatuan
pertumbuhan
-
Sel sebagai kesatuan
penurunan sifat (hereditas)
Sumber
: Soemarwoto, I. 1982
2.2
STRUKTUR SEL
Ukuran
sel sangat bervariasi. Sel terkecil adalah sel bakteri mikroplasma yang
diameternya sekitar 0,1 mikron. Sel manusia memiliki diameter sekitar 20
mikron.
Walaupun ukuran sel sangat
bervariasi untuk setiap jenis sel yang berbeda, namun terdapat batasan tertentu
untuk ukuran yang terkecil maupun ukuran yang terbesar. Batas ukuran sebuah
selharus masih dapat memberikan ruangan untuk memiliki membrane sel sebagai
batasnya, mengandung bahan genetic untuk kode yang digunakan dalam sintesis
protein dan mengandung perangkat biosintesis untuk tempat berlangsungnya
sintesis sebagai bahan.
2.2.1
STRUKTUR SEL HEWAN
Sel
hewan tersusun atas protoplasm. Protoplasma merupakan bahan hidup di dalam sel
berupa cairan koloid campuran majemuk protein, lemak dan bahan organic lainnya.
Protoplasma merupakan substansi dasar kehidupan dalam sel.
Protoplasma
sel hewan tersusun atas tiga bagian utama, yaitu :
- membrane sel
- inti sel
- sitoplasma
Gambar
2.2 Struktur Sel Hewan
(http://animal-cell-diagram-not-labeled-i3.html)
a.
Membran sel
Membran
sel atau membrane plasma merupakan bagian sangat penting dari sel. Tanpa
membrane sel, sebuah sel tidak mungkin melangsungkan kehidupannya.
Membran sel berfungsi sebagai pelindung sel,
pengatur transportasi molekul dan
reseptor atau penerima rangsangan dari luar sel. Membrane sel juga berfungsi
untuk memelihara perbedaan-perbedaan pokok antara isi sel dengan lingkungannya.
Membrane sel mempunyai kemampuan memilih bahan-bahan yang melintasinya dengan
tetap memelihara perbedaan kadar ion di luar dan didalam sel.
Membran
sel pada hewan maupun tumbuhan, umumnya terdiri atas tiga lapis yang
berstruktur protein-lemak-protein. Ketiga lapisan iini secara bersama-sama
disebut lipoprotein.
b.
Inti sel
Inti
sel berisi butir-butir kromatin yang dihubungkan oleh benang kromatin yang
sangat halus membentuk gulungan benang kromatin yang mengandung bahan genetik,
yaitu untaian molekul DNA.
Didalam
inti terdapat struktur bulat yang lebih padat dan tidak dibatasi oleh membrane.
Struktur ini disebut anak inti (nucleolus). Nukleolus dibutuhkan untuk
membentuk molekul RNA.
Inti
sel berfungsi untuk mengatur (mengontrol) seluruh aktivitas sel dan pewarisan
factor keturunan. Sedangkan anak inti berfungsi untuk mensintesis berbagai
macam molekul RNA, khususnya pembentukan RNA (RNA ribosom).
c.
Sitoplasma
Sitoplasma
merupakan bagian sel yang hidup yang terdapat diluar inti sel. Sebagian besar
aktivitas sel, seperti metabolism, gerakan dan biosintesis berlangsung didalam
sitoplasma. Oleh karena itu didalam sitoplasma terdapat berbagai perlengkapan
sel yang disebut organel. Didalam sitoplasma terdapat juga pigmen dan cadangan
makanan berupa pati, lemak, tepung dan glikogen.
Organel-organel
yang terdapat didalam sitiplasma adalah sebagai berikut :
1.
Mitokondria
Mitokondria
berasal dari kata mitos dan chondrion. Mitos artinya benang dan chondrion
artinya butir. Mitokondria tampak seperti benang-benang halus atau butir-butir
yang tersebar dalam sitoplasma. Jumlah
mitokondria dalam satu sel dapat mencapai 800 buah. Mitokondria dapat memiliki
ketebalan sekitar 0,35-0,74 mikron.
Gambar
2.3 Mitokondria
(http://gened.emc.maricopa.html)
Mitokondria
berfungsi sebagai pusat respirasi sel dan penghasil energy terbesar di dalam
sel, sehingga merupakan sumber energy untuk sel. Oleh karena itu, pada sel-sel
yang membutuhkan banyak energi akan ditemukan banyak sekali mitokondria,
seperti pada sel otot, sel kelenjar dan sebagainya.
Didalam matriks mitokondria terdapat
DNA mitokondria. Gen-gen pada inti sel akan memberikan informasi untuk
memproduksi enzim-enzim tertentu di sitoplasma, kemudian enzim-enzim tersebut
masuk kedalam mitokondria, menyebabkan DNA mitokondria dapat berkembang biak
dan membentuk protein sendiri.
2.
Retikulum Endoplasma (RE).Retikulum endoplasma
merupakan saluran yang berkelok-kelok sebagai penghubung antara membran sel
dengan membran inti. Retikulum endoplasma dibagi menjadi dua berdasarkan ada
tidaknya ribosom yang menempel, yaitu :
a. Retikulum Endoplasma kasar,
yaitu reticulum endoplasma yang mengandung atau menempel ribosom dengan jarak
tertentu. Fungsinya untuk menampung protein yang dibuat oleh ribosom.
b. Retikulum Endoplasma halus,
ysitu reticulum endoplasma yang tidak mengandung ribosom. Fungsinya untuk
mensintesis molekul-molekul lemak, fosfolipid, dan stenoid.
Retikulum
Endoplasma mempunyai fungsi umum yaitu menyusun dan menyalurkan zat-zat kedalam
sel. Setiap sel selalu mensintesis protein sehingga setiap sel selalu
mengandung retikulum endoplasma.
Gambar
2.4 Retikulum Endoplasma
(http://gened.emc.maricopa.html)
3.
Ribosom
Ribosom
berbentuk sebagai butiran-butiran dengan diameter 23 nm yang terdapat bebas
didalam sitoplasma atau menempel pada reticulum endoplasma. Secara struktur, ribosom terdiri dari dua
subunit, yaitu subunit kecil 40-S dan subunit besar 60-S.
Ribosom
berfungsi sebagi tempat sintesis protein dalam sel. Dalam ribosom terdapat
paling sedikit 3 jenis RNA, yaitu mRNA, rRNA dan tRNA.
4.
Kompleks Golgi
Kompleks
golgi sering juga disebut gplgi saja. Kompleks golgi merupakan organel
polimorfik, tersusun atas membran berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh
gelembung kecil, atau bentukan seperti mangkok. Kompleks golgi berfungsi
sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein dan lendir, sehingga disebut juga
organel sekresi.
5.
Lisosom
Lisosom
merupakan organel berbentuk oval, atau bundar yang dibatasi oleh membrane
tunggaldan berisi sejumlah enzim pencernaan. Lisosom berfungsi juga untuk
mencernakan organel-orgnel sel yang telah rusak atau sudah tua.
6.
Peroksisom
Peroksisom
merupakan suatu organel yang mirip dengan lisosom tetapi biasanya berukuran
lebih kecil, mengandung banyak enzim yang berhubungan dengan metabolism H2O2.
7. Sentriol
Sentriol
hanya ditemukan pada sel hewan. Didalam sel terdapat dua sentriol yang terdapat
didalam sentrosom. Satu sentriol terdiri dari satu batang yang tersusun dari 9
mikrotubul. Sentriol berfungsi pada saat terjadinya pembelahan sel, yaitu pada
pergerakan kromosom atau kromatid.
2.2.2 STRUKTUR SEL TUMBUHAN
Sel tumbuhan mempunyai struktur
membran sel, inti sel, dan organel-organel sel yang tidak jauh berbeda dengan
sel hewan, hanya saja pada sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastida, dan
vakuola.
1.
Dinding Sel
Sel
tumbuhan di samping mempunyai dinding sel. Dinding sel pada umumnya tersusun
dari molekul selulosa. Bersifat permeabel.
Dinding
sel mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk memberi bentuk sel, melindungi
bagian dalam sel, an membantu pergerakan air dari luar kedalam sel.
2.Plastida
Plastid
merupakan organel pada sel tumbuhan yang berbentuk bulat, oval, atau cakram.
Plastida dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Leukoplas, yaitu plastida yang
tidak mengandung pigmen, berfungsi sebagai tempat penyimpanan.
b. Kromoplas, yaitu plastid yang
mengandung pigmen selain pigmen fotosintesis, seperti xantofil dan kroten.
Kromoplas banyak terdapat pada bagian tumbuhan, yaitu bunga, buah dan batang.
c. Kloroplas, yaitu plastida yang
mengandung pigmen fotosintesis (klorofil). Didalam kloroplas inilah proses
fotosintesis berlangsung. Klorofil banyak terkandung pad daun dan tangkai
tumbuhan muda maupun dewasa.
Gambar
2.5 Struktur
Sel Tumbuhan
(http://gened.emc.maricopa.html)
3. Vakuola
Vakuola sering disebut juga rongga
sel. Organel ini hanya dapat dijumpai pada sel-sel yang telah tua. Semakin tua
umur sel tumbuhan, maka semakin besar vakuolanya. Didalam vakuola terdapat
cairan sel yang mengandung gas, garam, minyak, gula, asam organic, dan mungkin
juga antosianin. Vakuola bersama-sama dengan dinding sel berperan untuk
mengatur tekanan turgor.
Sumber : Winatasasmita,
D. 2005
2.3
PERBEDAAN SEL HEWAN DENGAN SEL TUMBUHAN
Sel
hewan dan sel tumbuhan dapat dibedakan berdasarkan bentuk luar (morfologi),
fisiologi dan reproduksinya.
1.
Berdasarkan Morfologinya
Perbedaan
antara keduanya tergantung pada lapisan luarnya. Lapisan terluar dari sel hewan
adalah membrane sel, oleh karena itu bentuk selnya dapat berubah-ubah
tergantung pada tekanan permukaannya. Sedangkan lapisan terluar dari sel
tumbuhan adalah dinding sel. Umumnya dinding selnya keras, oleh karena itu
bentuk selnya tetap.
Dinding
selnya mengandung selulosa. Selain itu didalam sitoplasma sel tumbuhan
mengandung plastid khusunya kloroplas yang berguna dalam proses fotosintesis.
2.
Berdasarkan Fisiologinya
Perbedaan
fisiologis antara sel hewan dengan sel tumbuhan adalah kemampuan masing-masing
sel dalam mencerna zat. Sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk menyusun
senyawa-senyawa anorganik sederhana menjadi karbohidrat, lemak dan protein. Sebaliknya,sel hewan hanya mencerna
senyawa-senyawa organik yang bersal dari tumbuhan atau hewan lainnya.
3.
Berdasarkan Reproduksinya
Sel
hewan dan sel tumbuhan, keduanya memiliki kemampuan untuk bereproduksi. Akan
tetapi pada tahap tertentu saat terjadi pembelahan antara sel hewan dan sel
tumbuhan terdapat sedikit perbedaan. Misalnya, didalam sel tumbuhan yang sedang
berbunga tidak ditemukan sentrosom.
Sumber : Nurhayati, N.
2008
Tabel
2.1 Perbandingan Sel Tumbuhan Dengan Sel Hewan
No.
|
Bagian
Sel
|
Sel
Tumbuhan
|
Sel
Hewan
|
1
|
Dinding sel
|
Ada
|
Tidak ada
|
2
|
Membrane plasma
|
Ada
|
Ada
|
3
|
Organel sel
a. nukleus
b. reticulum
endoplasma
c. ribosom
d. badan mikro
peroksisom
glioksisom
e. kompleks golgi
f. mitokondria
g. lisosom
h. sentriol
i. plastid
|
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Ada
|
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak ada
|
4
|
Vakuola
|
ada
|
Kecil/tidak ada
|
Struktur sel tumbuhan:
-
Mempunyai dinding sel
dan plastid
-
Mempunyai vakuola yang
menetap dan berukuran lebih besar
Struktur sel hewan:
-
Mempunyai dua sentriol
di dalam sentrosom
-
Sentriol berperan dalam
pembelahan sel
Sumber
: Teaching,Tim Unimed. 2011
BAB
III
PENUTUP
1. Berdasarkan jumlah sel penyusun
tubuhnya, makhluk hidup dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Makhluk hidup
bersel tunnggal (uniseluler)
2. makhluk hidup
bersel banyak (multiseluler)
2. Sel hewan dan sel tumbuhan
tersusun atas protoplasma. Protoplasma tersusun atas tiga bagian utama, yaitu
membrane sel, sitoplasma dan inti sel. Di dalam sitoplasma terdapat
organel-organel.
3. Pada tahun 1674, Antony Van
Leeuwenhoek (1632-1723) menemukan sel bakteri, sel protozoa, sel darah merah,
dan sel spermatozoa dari jaringan hewan.
4. Struktur sel tumbuhan:
-
Mempunyai dinding sel
dan plastid
-
Mempunyai vakuola yang
menetap dan berukuran lebih besar
5. Struktur sel hewan:
-
Mempunyai dua sentriol
di dalam sentrosom
-
Sentriol berperan dalam
pembelahan sel
Daftar
Pustaka
Nurhayati, N. 2008. Biologi Bilingual. Bandung: CV.YRAMA
WIDYA
Soemarwoto, I. 1982. Biologi Umum. Jakarta: PT.Gramedia
Teaching,Tim. 2011. Diktat Biologi Umum I. Medan: FMIPA
UNIMED
Winatasasmita, D. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga
Lampiran
1. Jelaskan perbedaan sel hewan
dengan sel tumbuhan berdasarkan morfologinya.!
Jawab:
Perbedaan antara keduanya
tergantung pada lapisan luarnya. Lapisan terluar dari sel hewan adalah membrane
sel, oleh karena itu bentuk selnya dapat berubah-ubah tergantung pada tekanan
permukaannya. Sedangkan lapisan terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel.
Umumnya dinding selnya keras, oleh karena itu bentuk selnya tetap.Dinding
selnya mengandung selulosa. Selain itu didalam sitoplasma sel tumbuhan
mengandung plastid khusunya kloroplas yang berguna dalam proses fotosintesis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar